Memperingati Hari Santri Nasional (HSN), 22 Oktober 2018, anggota polisi di Polres Kota Tangerang mengenakan atribut khas santri yakni sorban dan peci. Pemandangan itu nampak terlihat di bagian pelayanan Satuan Lalu Lintas dan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Tangerang.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan, atribut Islami yang digunakan jajarannya untuk menghormati kaum santri. Menurutnya, santri adalah agen perubahan sekaligus penerus dakwah Islam yang mengutamakan kedamaian.
“Maka menghargai dan menghormati Hari Santri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan dunia pesantren, sangat perlu dilakukan,” terangnya.
Kapolres menambahkan, peran santri untuk negeri tak perlu diragukan lagi. Resolusi Jihad, kata Kapolres, menjadi bukti bahwa santri telah memberi sumbangsih untuk ibu pertiwi.
“Dengan berpakaian ala santri, kami berharap karakter mulia santri akan tertanam kuat di internal anggota kami,” ujarnya.
Kapolres menambahkan, institusi kepolisian membuka ruang bagi kamu santri untuk bergabung menjadi anggota Polri. Menurutnya, kelebihan pemahaman agama santri dapat menjadi nilai plus bila ada santri yang menjadi anggota polisi. Lanjutnya, asalkan syarat-syarat dapat terpenuhi.
“Setelah selesai di pesantren, santri tidak harus selalu jadi ustad atau kiai. Namun bangsa ini berharap ada santri yang dapat menjadi polisi, tentara, atau pemimpin di negeri ini,” tandasnya